beberapa teman bertanya padaku "lo putus kok happy happy aja sih?" a few months ago. ternyata memang beberapa teman tercipta menjadi penjudge sejati ya, tidak tahu realitanya seperti apa, tapi langsung menilai sebelah mata..
andai teman-temanku tahu.... betapa tersakitinya aku saat berpisah dengan orang yang sangat aku sayangi. andai teman-temanku tahu... betapa hancurnya hati ini sedikit kebahagiaanku harus pergi... andai mereka tahu aku telah menghabiskan banyak tisu di kamarku... andai mereka tahu aku telah menghabiskan berapa liter bensin hanya untuk menghilangkan rasa sedihku... (re: aku tidak minum bensin, maksudnya aku biasa menangis di atas motor, dibalik helm ku. kenapa? karena di jalan sangat bising, dan tidak akan ada yang mendengar. hembusan angin yang melewati tubuhku seakan membawa serta debu-debu kesedihan itu) ea.
bukan aku tidak sedih, kawan. aku sedih... tapi untuk apalah aku cerita pada kalian, yang terbiasa menilai sebelah mata. tadi sudah sebelah mata, sekarang sebelah mata lagi. jadi sekarang kalian bisa melihat dengan kedua mata kalian. alhamdulillah..
seiring waktu berlalu, aku mulai lupa dengan kesedihanku itu... mulai lupa mulai lupa.... hingga saat diceritakan lagi. hatiku sudah biasa saja..
andai dulu aku menceritakan kesedihan pada kalian, mungkin kalian akan terus mengingatnya bukan? dan malah mengejek aku.. kalian kan kaya kampret. wkwkwk.. kalian yang aku maksud disini adalah teman-teman, bukan sahabat.
sekian.
warm regards,
Dhini!
halo dhini,
BalasHapuskedewasaanmu terlihat dengan bagaimana kamu menghadapi dan menyikapi masalah yang kamu hadapi.Gunakan masa muda mu dengan baik, jangan galau-galau! haha. Semoga kamu selalu dikelilingi dengan teman-teman yang mempunyai motivasi dan semangat hidup yang sama.
Good Luck!!
Wakakak.. si enci jombs again, gpp nci fokus buka toko sembako lagi aja ncii, mungkin diriku sebagian dari teman mu itu wkwk..
BalasHapus