Langsung ke konten utama

Wisata Religi di Masjid Terbesar se-Asia Tenggara #PesonaRamadan2018

Masjid Istiqlal - via Flickr.com

Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling dinantikan oleh umat Muslim, karena bulan ini memiliki keistimewaan dibanding bulan-bulan lainnya. Semua umat Muslim harus berpuasa selama 1 bulan penuh -menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim.

Waktu bulan puasa tahun lalu, aku lebih banyak menghabiskan bulan Ramadhan di rumah, dan ngabuburit ke mall. Tiap berencana untuk pergi ke tempat wisata, ujungnya tidak jadi karena takut kelelahan sampai membatalkan puasa. Selepas sahur, kadang di TV menayangkan wisata religi ke berbagai masjid di belahan dunia. Hal itu yang membuat aku kepikiran untuk mencoba ngabuburit ke masjid yang agak jauh dari rumah, tapi tetap terjangkau dan tidak melelahkan.

Setelah mempertimbangkan masjid mana yang akan dijadikan tujuan, akhirnya keputusan aku jatuh ke Masjid Istiqlal di daerah Jakarta Pusat. Lokasinya yang berada di pusat kota, membuat aku untuk memilih Transjakarta sebagai sarana transportasi. Tinggal cari Koridor yang terdekat di  [Daftar Koridor Transjakarta], lalu naik bus yang rutenya sampai ke halte Juanda -halte terdekat dari Masjid Istiqlal. Dengan tiket seharga Rp 3.500,- bisa puas kemana saja dengan Transjakarta. Aku pilih turun di Monas, lalu dilanjut dengan naik bus wisata Jakarta Explorer dari seberang halte Monas. Bus tingkat ini beroperasi dengan menelusuri ikon dan landmark yang ada di kota Jakarta. 


Setiba di Halte Monas, jalan sedikit sampai di pemberhentian City Tour di depan Museum Gajah. Hanya perlu menunggu sekitar 10 menit saja sampai busnya datang. Kita bisa melihat-lihat pemadangan sekitar sambil dipandu oleh pemandu wisata yang menjelaskan sejarah penamaan tempat yang dilalui. 


4 pemberhentian sudah dilalui, sampailah di Halte Juanda. Suasana religinya mulai terasa ketika terdengar lantunan ayat suci Al-Quran dari toa masjid. Di pelataran masjid terlihat para pengunjung yang mengambil foto, banyak juga yang berjualan aneka takjil, peralatan ibadah, dan lain-lain. Masjid Istiqlal dikenal dengan kemegahan bangunannya. Masjid Istiqlal bertingkat 5, tentu sangat langka di Jakarta. Luas bangunannya hanya mencapai 26% dari kawasan seluas 9.32 hektare, yang selebihnya adalah halaman dan pertamanan. Masjid ini memliki komponen bangunan yang disesuaikan dengan keislaman. Misalnya, terdapat 6 pintu gerbang masuk masjid yang diberi nama Asmaul Husna, dan menara dengan tinggi 6.666 cm yang merupakan simbol jumlah ayat dalam Al-Quran.


Masjid Istiqlal merupakan salah satu destinasi wisata religi popular di Jakarta. Banyak orang dari berbagai daerah yang datang ke Masjid ini. Daya tampung jamaahnya yang mencapai 200.000 orang, membuat masjid ini mendapatkan gelar kebangsawanannya, yaitu masjid terbesar se Asia Tenggara. Di sekitaran Masjid Istiqlal terdapat beberapa hotel dan festival jajanan yang bisa dijadikan tempat singgah.

Fasilitas yang terdapat di Masjid Istiqlal antara lain sarana peribadatan, sarana olah raga, tenaga listrik, sistem udara dan multimedia, pendingin udara, keperluan untuk bersuci, perpustakaan Islam, poliklinik, madrasah, bedug raksasa, hingga koperasi karyawan dan jamaah Masjid Istiqlal. [Sumber: Wikipedia]

Khusus di bulan Ramadhan, setiap hari ada ceramah dari para pemuka agama di tanah air. Lokasinya berada di tengah masjid, sehingga tidak akan mengganggu orang yang ingin melakukan ibadah. 


Ketika menjelang saatnya berbuka, jamaah berkumpul di pelataran lantai 2 untuk berbuka puasa bersama. Semua duduk berhadapan, kemudian panitia masjid membagikan nasi kotak. Saat adzan berkumandang usahakan minum dan makan makanan kecil saja untuk sekadar membatalkan. Karena jeda waktu dari bedug dibunyikan hingga sholat dilaksanakan tidaklah lama. Belum lagi harus turun ke lantai 1 untuk mengambil air wudhu yang tentu saja antre karena banyaknya pengunjung. Intinya, perlu kiat khusus agar bisa beribadah tepat waktu. 



Setelah sholat maghrib berjamaah, saya makan dan lanjut pulang. Tidak ikut tarawih karena khawatir sampai rumah terlalu malam. Kuturuni anak tangga, lalu hendak mengambil alas kaki yang tadi dititipkan. Menurutku, lebih efisien bila kita membawa plastik dari rumah, dan menyimpan sepatu di dalam tas. Hal ini akan lebih menghemat waktu, melihat antrean ambil sepatu yang hanya diurus oleh seorang petugas.


Keluar dari masjid, terlihat banyak penjual menjajakan dagangannya. Mungkin bisa disebut dengan bazar Ramadhan, karena sebagian barang yang dijual adalah alat sholat, pakaian muslim, AlQuran, tasbih, dan sebagainya.

Keluar pelataran Masjid, bus wisata Jakarta Explorer sudah banyak yang ngetem di depan. Akupun naik bus itu sampai di Monas, lanjut dengan naik Transjakarta sampai di rumah.



Sekiranya itulah ceritaku mencoba ngabuburit ke masjid yang agak jauh dari rumah, yaitu Masjid Istiqlal. Sangat menyenangkan bisa berbuka puasa di sana, berkumpul bersama saudara lain yang sama-sama sedang beribadah. Berwisata religi di Masjid ini adalah hal yang bisa kamu jadikan destinasi. Jangan lupa juga mengunjungi www.genpi.co untuk melihat destinasi lainnya!

Perbanyaklah jalan-jalan agar kamu semakin menyadari bahwa Indonesia itu indah J

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengalaman Menjadi Surveyor untuk Pilgub

Seiring dengan diadakannya Pilgub DKI Jakarta beberapa waktu lalu, banyak lembaga survey yang melakukan penelitian untuk melihat bagaimana jejak pendapat dan persepsi masyarakat terhadap Pilkada DKI Jakarta. Penelitian ini nantinya berujung pada hasil elektabilitas calon pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur. Nah disini gue mau cerita pengalaman menjadi surveyor di lembaga survey. Awalnya diajak sama temen. Dia ini sering ikut gabung ke kerjaan yang gak terlalu terikat banget, freelance lah istilahnya. Berhubung lagi liburan kuliah, jadi coba-coba aja ikutan biar tau. Oke langsung cerita ke pengalaman menjadi surveyor di Indikator dan CSIS. 1. Surveyor di Indikator.   Ikut workshopnya dulu di deket kampus. Semua surveyor diajarin gimana teknis di lapangan, cara menggunakan aplikasi, pembagian surat tugas, wilayah kerja, kuesioner, souvenir , dan uang transportasi. Waktu kerja lapangan dibatasin, pokoknya tanggal sekian adalah waktu pengembalian berkas ke panitia. Kerjany

Jakarta dan Kemacetan

Tinggal di ibukota mengharuskan kita untuk gerak cepat, melakukan hal-hal seefisien dan seefektif mungkin. Tapi, akhir-akhir ini gue merasa semakin lama Jakarta semakin penuh, terutama dipenuhi oleh kendaraan. Memang betul kemacetan bukan hal baru lagi.. Gue udah pernah ngerasain rasanya jam 10 malem masih kena macet di Kuningan. Tapi sekarang, ujungnya banget Jakarta Selatan juga udah macet. Sebelum liburan kenaikan kelas, anter adik berangkat ke sekolah trus kembali ke rumah cuma 20 menit. Setelah masuk tahun ajaran baru, menjadi 40 menit karena stuck kena macet 20 menit di jalanan yang panjangnya tidak lebih dari 100m. itu jarak dekat, lain lagi ceritanya sama kakak senior gue yang pulang dari tempat kerjanya di Jakarta Pusat, ke Bekasi sampe 2 jam. Berangkat 2 jam. Total 4 jam hanya untuk mobilitas! Bila ditotal, seandainya manusia hidup 60 tahun, berarti 10 tahunnya dipake buat berangkat-pulang kerjaaaa. Oh nooooooo!!!! Disini gue bukan mau bikin tulisan untuk menj

Tantangan Perekonomian Global di Abad ke-21

Kalangan bisnis menghadapi sejumlah tantangan perekonomian yang penting abad ini. Seiring dengan perekonomian Negara-negara di seluruh dunia yang menjadi kian berkaitan, maka pemerintah dan perusahaan harus bersaing di seluruh dunia. Meskipun tidak ada satu pun orang yang dapat meramalkan masa depan, baik pemerintah maupun perusahaan kemungkinan perlu untuk memenuhi berbagai tantangan guna mempertahankan daya saingnya secara global. Terdapat lima tantangan yang akan dihadapi : 1.       Dampak ancaman terorisme internasional yang terus berlangsung pada perekonomian, 2.       Pergeseran ke arah ekonomi informasi global, 3.       Menuanya populasi dunia, 4.       Kebutuhan untuk memperbaiki mutu dan layanan pelanggan, dan 5.       Usaha-usaha untuk meningkatkan kemampuan bersaing dari tenaga-tenaga kerja di setiap Negara. Sedangkan menurut Bank Dunia, menyatakan bahwa terdapat lima tantangan yang akan di hadapi perekonomian Global setelah terjadi beberapa kali krisis Finans